25 Sept
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 22 September 2017 ditutup menguat 0,09% pada level 5911. Sektor keuangan menjadi satu-satunya sektor yang menguat, sedangkan sektor yang mengalami koreksi terbesar adalah sektor pertambangan. Investor asing net sell Rp 22,11 miliar. BI menurunkan bunga menjadi 4,25%. Indeks di bursa Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup mix dalam kisaran sempit. Harga obligasi pemerintah AS dan emas menguat karena permintaan akan aset yang dianggap lebih aman kembali meningkat setelah Korea Utara mengancam akan menguji bom hidrogen di kawasan laut Pasifik merespon pidato Trump di PBB yang memberlakukan sanksi baru bagi Korea Utara. Dollar AS melemah karena meningkatnya ketegangan politik antara AS dan Korea Utara. Sementara itu PM Inggris berpidato bahwa Inggris akan membayar UE hingga 2020 dalam rangka Brexit. Pasar juga menantikan hasil pemilu di Jerman pada hari Minggu. OPEC juga melakukan pertemuan di Vienna. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya S&P Case-Shiller Home Price Index, consumer confidence, new home sales, durable orders, pending home sales, GDP Q2 estimasi ketiga, personal income, personal spending, Chicago PMI dan Michigan Sentiment. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5840 - 5950
News & Analysis
GIAA Tunda Pengiriman 20 Pesawat Hingga 2019
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menunda pengiriman sebanyak 20 pesawat hingga 2019 dalam rangka untuk meningkatkan ketergunaan (utilitas) pesawat-pesawat yang ada. Saat ini masih dalam tahap negosiasi dan pembahasan. GIAA menargetkan ketergunaan pesawat dapat meningkat dari sembilan jam 38 menit per hari menjadi 11 jam sehari pada 2019. Perseroan ingin fokus optimalisasi pesawat yang dimiliki saat ini, sehingga dapat meningkatkan kinerja dan memperpanjang jangka waktu sewa. Rencana penundaan pengiriman pesawat dimulai pada triwulan IV 2017.
ENRG Akan Terbitkan Saham Tanpa HMETD Sebesar 39,11%
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) akan melakukan Rencana Restrukturisasi Sebagian Hutang Perseroan Melalui Penerbitan Saham Biasa Seri B Atas Nama Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Perseroan berencana untuk melakukan Penerbitan Saham Baru Seri B sebanyak 3.943.488.900 sebesar 39,11% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan dengan total nominal Rp410.122.845.600 melalui mekanisme PMTHMETD. Sehubungan dengan rencana transaksi tersebut, perseroan bermaksud untuk meminta persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diadakan pada 27 Oktober 2017. Setelah penambahan modal dari Rencana Transaksi Perseroan menjadi efektif maka persentase kepemilikan dari pemegang saham lain akan mengalami penurunan atau dilusi sebesar 39,11%.
FIRE Dapat Kontrak Pasok Batubara Senilai Rp970 Miliar
PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) meraih kontrak untuk memasok batu bara ke PT Kisya Pundi Abadi selama tiga tahun dengan estimasi nilai kontrak sebesar Rp970 miliar. Perseroan selaku penjual telah menandatangani perjanjian jual beli batu bara pada 18 September 2018 bersama dengan PT Kisya Pundi Abadi sebagai pembeli. Dengan adanya perjanjian tersebut maka perseroan akan memasok 2,5 juta metrik ton batu bata dengan estimasi nilai kontrak Rp970 miliar untuk jangka waktu perjanjian selama 3 tahun. Dengan ditandatangani perjanjian jangka panjang ini, selain menambah pendapatan perseroan juga diharapkan memberi dampak positif serta keyakinan bagi investor dan stakeholder atas kelangsungan usaha perseroan.
TBIG Beri Pinjaman Ke PT Solu Sindo Kreasi Pratama Rp700 Miliar
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) telah menandatangani perjanjian pinjaman antara perusahaan yakni dengan PT Solu Sindo Kreasi Pratama (SKP) pada 19 September 2017. Berdasarkan perjanjian tersebut, perseroan akan menyediakan pinjaman kepada SKP dalam jumlah sebanyak-banyaknya Rp700 miliar. Pinjaman tersebut merupakan bentuk penggunaan dana dari Penawaran umum Berkelanjutan Obligasi II Tahap III Tahun 2017. SKP akan menggunakan dana pinjaman tersebut untuk pembayaran sebagian utang yang terkait dengan Fasilitas Pinjaman Revolving Seri B dalam USD1 juta yang akan dibayarkan kepada para kreditur.
AKRA Divestasi Beberapa Anak Usaha di China
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) melakukan divestasi penyertaan pada anak usaha perseroan pada 22 September 2017. Divestasi itu berupa 94,64% saham di Guangxi Guigang AKR Container Port Co, 78% di AKR Transshipment Port serta 100% di AKR Port Co Ltd. Semua perusahaan itu didirikan dan tunduk pada hukum Republik Rakyat China. Perseroan telah menandatangani perjanjian penjualan dengan Beibu Golf Port Co. Ltd senilai RMB 427.866.757.
BJBR Targetkan Kredit Dapat Tumbuh 13%-14%
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) optimistis pertumbuhan kredit akhir 2017 dapat mencapai 13% sampai 14%. Angka tersebut di atas perkiraan BI di mana kredit sampai akhir 2017 hanya tumbuh maksimal 10% yoy. Tiga segmen yang mendorong di antaranya adalah kredit konsumer, komersial dan UMKM. Dengan target pertumbuhan kredit tersebut, sampai akhir 2017 diproyeksikan BJBR dapat menyalurkan kredit sebesar Rp 72 triliun
Stock Pick
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 3260. Pergerakan BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3230-3290.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3290
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP menguat ditutup di 8875. Pergerakan saham ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8775-8975.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 8975
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat di level 7475. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7400-7550. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 7550
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA menguat ditutup di 19875. Pergerakan saham BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 19675-20075.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 20075
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 6600. Pergerakan BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6500-6700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6700
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat pada level 7150. Pergerakan AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7050-7250.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7250
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat di level 1740. Pergerakan saham KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1710-1770. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 1770
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Jumat 22 September 2017 ditutup menguat 0,09% pada level 5911. Sektor keuangan menjadi satu-satunya sektor yang menguat, sedangkan sektor yang mengalami koreksi terbesar adalah sektor pertambangan. Investor asing net sell Rp 22,11 miliar. BI menurunkan bunga menjadi 4,25%. Indeks di bursa Wall Street pada akhir pekan lalu ditutup mix dalam kisaran sempit. Harga obligasi pemerintah AS dan emas menguat karena permintaan akan aset yang dianggap lebih aman kembali meningkat setelah Korea Utara mengancam akan menguji bom hidrogen di kawasan laut Pasifik merespon pidato Trump di PBB yang memberlakukan sanksi baru bagi Korea Utara. Dollar AS melemah karena meningkatnya ketegangan politik antara AS dan Korea Utara. Sementara itu PM Inggris berpidato bahwa Inggris akan membayar UE hingga 2020 dalam rangka Brexit. Pasar juga menantikan hasil pemilu di Jerman pada hari Minggu. OPEC juga melakukan pertemuan di Vienna. Data ekonomi AS yang akan dirilis pada pekan ini diantaranya S&P Case-Shiller Home Price Index, consumer confidence, new home sales, durable orders, pending home sales, GDP Q2 estimasi ketiga, personal income, personal spending, Chicago PMI dan Michigan Sentiment. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5840 - 5950
News & Analysis
GIAA Tunda Pengiriman 20 Pesawat Hingga 2019
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menunda pengiriman sebanyak 20 pesawat hingga 2019 dalam rangka untuk meningkatkan ketergunaan (utilitas) pesawat-pesawat yang ada. Saat ini masih dalam tahap negosiasi dan pembahasan. GIAA menargetkan ketergunaan pesawat dapat meningkat dari sembilan jam 38 menit per hari menjadi 11 jam sehari pada 2019. Perseroan ingin fokus optimalisasi pesawat yang dimiliki saat ini, sehingga dapat meningkatkan kinerja dan memperpanjang jangka waktu sewa. Rencana penundaan pengiriman pesawat dimulai pada triwulan IV 2017.
ENRG Akan Terbitkan Saham Tanpa HMETD Sebesar 39,11%
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) akan melakukan Rencana Restrukturisasi Sebagian Hutang Perseroan Melalui Penerbitan Saham Biasa Seri B Atas Nama Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Perseroan berencana untuk melakukan Penerbitan Saham Baru Seri B sebanyak 3.943.488.900 sebesar 39,11% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan dengan total nominal Rp410.122.845.600 melalui mekanisme PMTHMETD. Sehubungan dengan rencana transaksi tersebut, perseroan bermaksud untuk meminta persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diadakan pada 27 Oktober 2017. Setelah penambahan modal dari Rencana Transaksi Perseroan menjadi efektif maka persentase kepemilikan dari pemegang saham lain akan mengalami penurunan atau dilusi sebesar 39,11%.
FIRE Dapat Kontrak Pasok Batubara Senilai Rp970 Miliar
PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) meraih kontrak untuk memasok batu bara ke PT Kisya Pundi Abadi selama tiga tahun dengan estimasi nilai kontrak sebesar Rp970 miliar. Perseroan selaku penjual telah menandatangani perjanjian jual beli batu bara pada 18 September 2018 bersama dengan PT Kisya Pundi Abadi sebagai pembeli. Dengan adanya perjanjian tersebut maka perseroan akan memasok 2,5 juta metrik ton batu bata dengan estimasi nilai kontrak Rp970 miliar untuk jangka waktu perjanjian selama 3 tahun. Dengan ditandatangani perjanjian jangka panjang ini, selain menambah pendapatan perseroan juga diharapkan memberi dampak positif serta keyakinan bagi investor dan stakeholder atas kelangsungan usaha perseroan.
TBIG Beri Pinjaman Ke PT Solu Sindo Kreasi Pratama Rp700 Miliar
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) telah menandatangani perjanjian pinjaman antara perusahaan yakni dengan PT Solu Sindo Kreasi Pratama (SKP) pada 19 September 2017. Berdasarkan perjanjian tersebut, perseroan akan menyediakan pinjaman kepada SKP dalam jumlah sebanyak-banyaknya Rp700 miliar. Pinjaman tersebut merupakan bentuk penggunaan dana dari Penawaran umum Berkelanjutan Obligasi II Tahap III Tahun 2017. SKP akan menggunakan dana pinjaman tersebut untuk pembayaran sebagian utang yang terkait dengan Fasilitas Pinjaman Revolving Seri B dalam USD1 juta yang akan dibayarkan kepada para kreditur.
AKRA Divestasi Beberapa Anak Usaha di China
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) melakukan divestasi penyertaan pada anak usaha perseroan pada 22 September 2017. Divestasi itu berupa 94,64% saham di Guangxi Guigang AKR Container Port Co, 78% di AKR Transshipment Port serta 100% di AKR Port Co Ltd. Semua perusahaan itu didirikan dan tunduk pada hukum Republik Rakyat China. Perseroan telah menandatangani perjanjian penjualan dengan Beibu Golf Port Co. Ltd senilai RMB 427.866.757.
BJBR Targetkan Kredit Dapat Tumbuh 13%-14%
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) optimistis pertumbuhan kredit akhir 2017 dapat mencapai 13% sampai 14%. Angka tersebut di atas perkiraan BI di mana kredit sampai akhir 2017 hanya tumbuh maksimal 10% yoy. Tiga segmen yang mendorong di antaranya adalah kredit konsumer, komersial dan UMKM. Dengan target pertumbuhan kredit tersebut, sampai akhir 2017 diproyeksikan BJBR dapat menyalurkan kredit sebesar Rp 72 triliun
Stock Pick
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 3260. Pergerakan BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3230-3290.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3290
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP menguat ditutup di 8875. Pergerakan saham ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8775-8975.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 8975
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat di level 7475. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7400-7550. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 7550
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA menguat ditutup di 19875. Pergerakan saham BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 19675-20075.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 20075
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 6600. Pergerakan BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6500-6700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6700
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat pada level 7150. Pergerakan AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7050-7250.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7250
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF kembali ditutup menguat di level 1740. Pergerakan saham KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1710-1770. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 1770
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-09-25 07:22:16 (GMT +7)