22 Sept
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 20 September 2017 ditutup menguat 0,09% pada level 5906. Sektor industri dasar mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp 45,83 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan Kamis ditutup melemah karena pasar menilai dampak kenaikan suku bunga The Fed untuk ketiga kalinya pada tahun ini meskipun inflasi masih rendah. Selain itu sentimen negatif juga berasal dari sanksi baru yang dijatuhkan AS terhadap Korea Utara. Potensi kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Desember meningkat menjadi 70%.perdagangan hari Rabu, indeks Dow Jones dan S&P500 mengalami kenaikan setelah The Fed mengindikasikan akan adanya satu kenaikan suku bunga lagi pada tahun ini dan mengungkapkan kapan akan mulai melepas portofolio surat berharganya. Seperti yang diperkirakan The Fed masih mempertahankan suku bunganya pada pertemuan bulan ini, dan pasar memprediksi kenaikan suku bunga berikutnya akan terjadi pada pertemuan Desember. dengan ekspektasi, The Fed mengatakan akan mulai melepas portofolio surat berharganya pada bulan Oktober dengan awalnya memangkas USD10 miliar per bulan dari jumlah efek jatuh tempo yang diinvestasikan kembali. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5840 - 5950
News & Analysis
Anugerah Karya Abadi Tambah Kepemilikan di MKNT
PT Anugerah Karya Abadi menambah kepemilikan sahamnya di PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT). Anugerah menambah sebanyak 30.049.000 lembar saham MKNT yang dilakukan pada periode 7-12 September 2017. Adapun tujuan dari penambahan itu untuk portofolio investasi yang dilakukan pada harga antara Rp1.250-1.440 per lembar saham. Dengan penambahan ini maka kepemilikan PT Anugerah Karya Abadi menjadi 140.625.600 lembar atau 14,06% dari sebelumnya 110.576.600 atau 11,06%.
DGIK Dapat Proyek Pembangunan Superblok Chadstone
PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) kembali dipercaya oleh Pollux Properties Group, perusahaan properti yang berbasis di Singapura untuk mengerjakan proyek-proyeknya di Indonesia. NKE saat ini tengah dalam pengerjaan proyek pembangunan superblok Chadstone, di Cikarang, Bekasi - Jawa Barat. Dalam mengerjakan proyek hotel dan apartemen setinggi 36 lantai ini, DGIK melakukan skema kerjasama Joint Operation (JO) dengan CNQC, perusahaan konstruksi asal China. Proses pembangunan konstruksi bangunan hotel dan apartemen Chadstone telah mulai dilakukan pada Juni 2017. Konstruksi proyek ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2018.
WIKA Berencana Terbitkan Obligasi Pada Akhir Tahun Ini
PT Wijaya Karya (persero) Tbk (WIKA) memperoleh peringkat domestik AA atau stable outlook dan peringkat internasional BB stable outlook dari lembaga pemeringkat internasional Fitch. Peringkat risiko domestik maupun internasional di atas, menempatkan WIKA sebagai perusahaan dengan profil risiko dan prospek kinerja terbaik di sektor industri konstruksi dan EPCC. Dengan peringkat ini WIKA berencana menerbitkan obligasi baik obligasi rupiah maupun obligasi global beredenominasi rupiah di semester II tahun ini. WIKA berencana menerbitkan IDR Bonds senilai sekitar Rp 3 triliun hingga Rp 5 triliun dan global IDR Bonds senilai sekitar USD 250 juta hingga USD 500 juta dalam bentuk Penawaran Umum Berjangka di penghujung 2017 ini.
TINS Tetapkan Bunga Obligasi Pada Kisaran 8,5%-8,75%
PT Timah Tbk (TINS) menetapkan suku bunga untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap I 2017 dengan mengambil batas bawah pada harga kisaran yang diberikan sebelumnya beberapa waktu lalu. TINS akan menawarkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2017 sebesar Rp1,2 triliun yang terdiri dari dua seri yakni seri A senilai Rp480 miliar dengan bunga ditetapkan 8,50% dan jangka waktu 3 tahun. Seri B dengan pokok Rp720 miliar diberikan bunga 8,75% dan jangka waktu 5 tahun. Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I senilai Rp300 miliar juga terdiri dari seri A dengan pokok Rp120 miliar dengan cicilan imbalan ijarah Rp10,20 miliar dan jangka waktu 3 tahun dan seri B dengan pokok Rp180 miliar dan cicilan ijarah Rp15,75 miliar dengan jangka waktu 5 tahun.
BMRI Akan Terbitkan KIK-DIRE Pada Tahun Ini
Kementerian BUMN pada tahun ini akan menerbitkan Dana Investasi Real Estate berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK-DIRE) atas aset-aset properti milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Penerbitan KIK-DIRE BMRI tersebut akan menggunakan underlying aset properti BMRI. Rencana penerbitan KIK-DIRE BMRI itu ditargetkan bisa terealisasi pada tahun ini, setelah melewati kajian sejak 2016.
Kontrak Baru ACST Sudah Mencapai 95% Dari Target
PT Acset Indonusa Tbk (ACST) optimis dapat mencapai target kontrak baru yang telah direvisi menjadi Rp7,5 triliun sepanjang 2017. Kontrak baru yang telah diperoleh perusahaan mencapai sekitar Rp7,1 triliun pada saat ini atau 95% dari target. Dengan demikian, perusahaan perlu mendapatkan kontrak baru sekitar Rp400 miliar supaya dapat mencapai target Rp7,5 triliun. Perusahaan memiliki sejumlah proyek dalam daftar (pipeline). Semula ACST menargetkan kontrak baru Rp4,5 triliun pada 2017
Stock Pick
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA menguat ditutup di 19050. Pergerakan saham BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 18875-19250.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 19250
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 6600. Pergerakan BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6500-6700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6700
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI menguat ditutup di 15025. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 14800-15200.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 15200
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat di level 7375. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7250-7450. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 7450
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat pada level 7000. Pergerakan AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6900-7100.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7100
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat di level 8725. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8625-8825. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8825
HRUM
Pada perdagangan kemarin saham HRUM kembali ditutup menguat di level 2190. Pergerakan saham HRUM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2160-2220. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 2220
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 20 September 2017 ditutup menguat 0,09% pada level 5906. Sektor industri dasar mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp 45,83 miliar. Indeks di bursa Wall Street pada perdagangan Kamis ditutup melemah karena pasar menilai dampak kenaikan suku bunga The Fed untuk ketiga kalinya pada tahun ini meskipun inflasi masih rendah. Selain itu sentimen negatif juga berasal dari sanksi baru yang dijatuhkan AS terhadap Korea Utara. Potensi kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Desember meningkat menjadi 70%.perdagangan hari Rabu, indeks Dow Jones dan S&P500 mengalami kenaikan setelah The Fed mengindikasikan akan adanya satu kenaikan suku bunga lagi pada tahun ini dan mengungkapkan kapan akan mulai melepas portofolio surat berharganya. Seperti yang diperkirakan The Fed masih mempertahankan suku bunganya pada pertemuan bulan ini, dan pasar memprediksi kenaikan suku bunga berikutnya akan terjadi pada pertemuan Desember. dengan ekspektasi, The Fed mengatakan akan mulai melepas portofolio surat berharganya pada bulan Oktober dengan awalnya memangkas USD10 miliar per bulan dari jumlah efek jatuh tempo yang diinvestasikan kembali. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5840 - 5950
News & Analysis
Anugerah Karya Abadi Tambah Kepemilikan di MKNT
PT Anugerah Karya Abadi menambah kepemilikan sahamnya di PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT). Anugerah menambah sebanyak 30.049.000 lembar saham MKNT yang dilakukan pada periode 7-12 September 2017. Adapun tujuan dari penambahan itu untuk portofolio investasi yang dilakukan pada harga antara Rp1.250-1.440 per lembar saham. Dengan penambahan ini maka kepemilikan PT Anugerah Karya Abadi menjadi 140.625.600 lembar atau 14,06% dari sebelumnya 110.576.600 atau 11,06%.
DGIK Dapat Proyek Pembangunan Superblok Chadstone
PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) kembali dipercaya oleh Pollux Properties Group, perusahaan properti yang berbasis di Singapura untuk mengerjakan proyek-proyeknya di Indonesia. NKE saat ini tengah dalam pengerjaan proyek pembangunan superblok Chadstone, di Cikarang, Bekasi - Jawa Barat. Dalam mengerjakan proyek hotel dan apartemen setinggi 36 lantai ini, DGIK melakukan skema kerjasama Joint Operation (JO) dengan CNQC, perusahaan konstruksi asal China. Proses pembangunan konstruksi bangunan hotel dan apartemen Chadstone telah mulai dilakukan pada Juni 2017. Konstruksi proyek ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2018.
WIKA Berencana Terbitkan Obligasi Pada Akhir Tahun Ini
PT Wijaya Karya (persero) Tbk (WIKA) memperoleh peringkat domestik AA atau stable outlook dan peringkat internasional BB stable outlook dari lembaga pemeringkat internasional Fitch. Peringkat risiko domestik maupun internasional di atas, menempatkan WIKA sebagai perusahaan dengan profil risiko dan prospek kinerja terbaik di sektor industri konstruksi dan EPCC. Dengan peringkat ini WIKA berencana menerbitkan obligasi baik obligasi rupiah maupun obligasi global beredenominasi rupiah di semester II tahun ini. WIKA berencana menerbitkan IDR Bonds senilai sekitar Rp 3 triliun hingga Rp 5 triliun dan global IDR Bonds senilai sekitar USD 250 juta hingga USD 500 juta dalam bentuk Penawaran Umum Berjangka di penghujung 2017 ini.
TINS Tetapkan Bunga Obligasi Pada Kisaran 8,5%-8,75%
PT Timah Tbk (TINS) menetapkan suku bunga untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap I 2017 dengan mengambil batas bawah pada harga kisaran yang diberikan sebelumnya beberapa waktu lalu. TINS akan menawarkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2017 sebesar Rp1,2 triliun yang terdiri dari dua seri yakni seri A senilai Rp480 miliar dengan bunga ditetapkan 8,50% dan jangka waktu 3 tahun. Seri B dengan pokok Rp720 miliar diberikan bunga 8,75% dan jangka waktu 5 tahun. Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I senilai Rp300 miliar juga terdiri dari seri A dengan pokok Rp120 miliar dengan cicilan imbalan ijarah Rp10,20 miliar dan jangka waktu 3 tahun dan seri B dengan pokok Rp180 miliar dan cicilan ijarah Rp15,75 miliar dengan jangka waktu 5 tahun.
BMRI Akan Terbitkan KIK-DIRE Pada Tahun Ini
Kementerian BUMN pada tahun ini akan menerbitkan Dana Investasi Real Estate berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK-DIRE) atas aset-aset properti milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Penerbitan KIK-DIRE BMRI tersebut akan menggunakan underlying aset properti BMRI. Rencana penerbitan KIK-DIRE BMRI itu ditargetkan bisa terealisasi pada tahun ini, setelah melewati kajian sejak 2016.
Kontrak Baru ACST Sudah Mencapai 95% Dari Target
PT Acset Indonusa Tbk (ACST) optimis dapat mencapai target kontrak baru yang telah direvisi menjadi Rp7,5 triliun sepanjang 2017. Kontrak baru yang telah diperoleh perusahaan mencapai sekitar Rp7,1 triliun pada saat ini atau 95% dari target. Dengan demikian, perusahaan perlu mendapatkan kontrak baru sekitar Rp400 miliar supaya dapat mencapai target Rp7,5 triliun. Perusahaan memiliki sejumlah proyek dalam daftar (pipeline). Semula ACST menargetkan kontrak baru Rp4,5 triliun pada 2017
Stock Pick
BBCA
Pada perdagangan kemarin saham BBCA menguat ditutup di 19050. Pergerakan saham BBCA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 18875-19250.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 19250
BMRI
Pada perdagangan kemarin saham BMRI kembali ditutup menguat pada level 6600. Pergerakan BMRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6500-6700.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6700
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI menguat ditutup di 15025. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 14800-15200.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 15200
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat di level 7375. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7250-7450. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 7450
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat pada level 7000. Pergerakan AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6900-7100.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 7100
INDF
Pada perdagangan kemarin saham INDF kembali ditutup menguat di level 8725. Pergerakan saham INDF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8625-8825. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 8825
HRUM
Pada perdagangan kemarin saham HRUM kembali ditutup menguat di level 2190. Pergerakan saham HRUM selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2160-2220. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 2220
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-09-22 07:39:50 (GMT +7)