21 Des
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 20 Desember 2017 ditutup melemah 0,94% pada level 6109. Sektor perkebunan dan aneka industri menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp433,76 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah setelah seperti yang diperkirakan kongres AS menyetujui UU reformasi pajak. UU tersebut mencakup penurunan pajak korporasi menjadi 21% dari sebelumnya 35%, yang diharapkan oleh pasar akan mendorong kenaikan laba emiten, memicu buyback saham, kenaikan dividen dan potensi merger akuisisi. Sebelumnya sejak bulan November, indeks di bursa Wall Street telah mengalami reli karena antisipasi diberlakukannya reformasi pajak tersebut yang antara lain dipimpin oleh kenaikan saham sektor bank, transportasi dan lainnya yang dianggap paling diuntungkan dari pemangkasan pajak tersebut. Sementara itu saham sektor energi menguat seiring dengan kenaikan harga minyak mentah setelah data cadangan minyak AS secara tak terduga mengalami penurunan sebesar 6,5 juta barel setelah pekan sebelumnya juga turun 5,1 juta barel. Harga emas dan komoditas logam lainnya juga mengalami kenaikan. Nanti malam pasar akan menantikan data pertumbuhan ekonomi AS triwulan III. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6060 – 6180.
News & Analysis
HEXA Targetkan Penjualan Tahun Depan Tumbuh 15%
PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) optimistis memandang bisnis alat berat di 2018 mendatang. Baik dari sektor infrastruktur, pertambangan, komoditas dan lainnya mengalami peningkatan kebutuhan alat berat. Perseroan sampai akhir tahun fiskal yang jatuh pada Maret 2018 menargetkan penjualan alat berat sebanyak 1.300 unit. Pada tahun depan perseroan menargetkan penjualan tumbuh 15% atau sebanyak 1.495 unit. Selain menjual unit alat berat baru, perseroan juga mengembangkan layanan servis dan penjualan komponen (sparepart). Bisnis komponen secara margin lebih tinggi.
PPRO Optimis Laba Tumbuh 21% Tahun Ini
PT PP Properti Tbk (PPRO) optimistis mampu membukukan laba bersih senilai Rp440 miliar, atau tumbuh 21% sepanjang tahun ini. Aktivitas belanja modal selama 2017 turut mendorong pencapaian target pendapatan usaha hingga mencapai angka sekitar Rp2,7 triliun atau naik 26% dari pencapaian 2016 sebesar Rp2,1 triliun. PPRO optimistis memperoleh laba bersih sekitar Rp 440 miliar pada 2017, tumbuh 21% dari tahun sebelumnya. Dorongan terhadap laba perseroan juga berasal dari marketing sales yang ditargetkan tumbuh 21% secara tahunan menjadi Rp3 triliun pada 2017. Kontribusi terbesar atas pencapaian pemasaran pada 2017, antara lain proyek Grand Kamala Lagoon sebesar 24%, Grand Shamaya Surabaya 18%, Alton Semarang 11%, Evenciio Depok 10%, Begawan Malang 9%, serta kontribusi dari beberapa proyek real estat dan komersial lainnya.
ANTM Beri Pinjaman USD51,12 Juta Pada Anak Usaha
PT Antam (Persero) Tbk (ANTM) memberikan pinjaman senilai USD51,12 juta atau setara Rp680,92 miliar kepada anak usaha perseroan, PT Indonesia Chemical Alumina (ICA). Dukungan finansial itu diberikan oleh ANTM selaku pemegang saham karena pertimbangan masih adanya tantangan dalam hal pengoperasian pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan. Perseroan akan memberikan dukungan finansial selaku pemegang saham kepada afiliasi perseroan yakni ICA sebesar maksimal pinjaman ICA kepada kreditur yang akan jatuh tempo di Desember 2017 sampai dengan Desember 2020 dimana jumlah drawdown terhadap dukungan finansial akan bergantung pada kinerja operasional dan finansial ICA.
INKP Terbitkan MTN Rp450 Miliar
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) pada 15 Desember 2017 telah melakukan penandatanganan Perjanjian Penerbitan Medium Term Notes (MTN) II Tahun 2017 senilai Rp450 miliar. MTN ini berjangka waktu 2 tahun dengan tingkat suku bunga tetap 10,25%. Sinarmas Sekuritas perusahaan terafiliasi menjadi arranger dan Bank BNI bertindak sebagai agen pemantau. MTN tersebut akan dipergunakan untuk modal kerja, belanja modal dan refinancing hutang perseroan.
DEWA Targetkan Produksi Batu Bara Tumbuh 74%
PT Dharma Henwa Tbk (DEWA) menargetkan produksi batubara meningkat signifikan di tahun depan menjadi 22,3 juta ton atau naik 74% dari total produksi tahun ini yang diperkirakan 12,8 juta ton. Faktor penyebab kenaikan produksi signifikan tersebut karena adanya permintaan dari klien PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia. Selain itu perseroan juga meraih modal kerja USD12,9 juta guna meningkatkan kapasitas produksi di proyek batubara Satui. Pada tahun depan, perseroan memperkirakan pendapatan akan naik 71% menjadi USD406,6 juta dan laba kotor diperkirakan naik 18% menjadi USD38,4 juta. Belanja modal tahun depan meningkat 561% menjadi USD93,8 juta dibanding tahun ini yang sebesar USD14,18 juta.
ADHI Targetkan Penjualan Properti TOD Tahun Depan Rp3,3 Triliun
PT Adhi Karya (Persero) Tbk menargetkan penjualan properti berbasis Transit Oriented Development (TOD) yang terintegrasi dengan stasiun Light Rail Transit (LRT) Jabodebek pada tahun depan sebesar Rp 3,3 triliun. Target ini meningkat 250% dari target tahun ini sebesar Rp 1,3 triliun. ADHI akan membangun sejumlah TOD lagi tahun depan, setelah membangun 5 TOD tahun ini, di antaranya di Cibubur dan Cawang.
Stock Pick
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat di level 8925. Pergerakan saham ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8825-9025.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 9025
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat pada level 6050. Pergerakan AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 5950-6125.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6125
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI menguat ditutup di 1900. Pergerakan saham ADHI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1880-1920.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 1920
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNi menguat ditutup di 9525. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9425-9625.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 9625
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali ditutup menguat di level 6200. Pergerakan saham JSMR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6125-6300.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 6300
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF menguat ditutup di 1675. Pergerakan saham KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1655-1695.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 1695
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 3470. Pergerakan BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3430-3510.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3510
WSBP
Pada perdagangan kemarin saham WSBP kembali ditutup menguat di level 382. Pergerakan saham WSBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 380-386.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 386
Disclaimer:
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas Indonesia. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas Indonesia and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas Indonesia, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas Indonesia 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Rabu 20 Desember 2017 ditutup melemah 0,94% pada level 6109. Sektor perkebunan dan aneka industri menyumbangkan pelemahan terbesar. Investor asing net buy Rp433,76 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup melemah setelah seperti yang diperkirakan kongres AS menyetujui UU reformasi pajak. UU tersebut mencakup penurunan pajak korporasi menjadi 21% dari sebelumnya 35%, yang diharapkan oleh pasar akan mendorong kenaikan laba emiten, memicu buyback saham, kenaikan dividen dan potensi merger akuisisi. Sebelumnya sejak bulan November, indeks di bursa Wall Street telah mengalami reli karena antisipasi diberlakukannya reformasi pajak tersebut yang antara lain dipimpin oleh kenaikan saham sektor bank, transportasi dan lainnya yang dianggap paling diuntungkan dari pemangkasan pajak tersebut. Sementara itu saham sektor energi menguat seiring dengan kenaikan harga minyak mentah setelah data cadangan minyak AS secara tak terduga mengalami penurunan sebesar 6,5 juta barel setelah pekan sebelumnya juga turun 5,1 juta barel. Harga emas dan komoditas logam lainnya juga mengalami kenaikan. Nanti malam pasar akan menantikan data pertumbuhan ekonomi AS triwulan III. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak dikisaran level 6060 – 6180.
News & Analysis
HEXA Targetkan Penjualan Tahun Depan Tumbuh 15%
PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) optimistis memandang bisnis alat berat di 2018 mendatang. Baik dari sektor infrastruktur, pertambangan, komoditas dan lainnya mengalami peningkatan kebutuhan alat berat. Perseroan sampai akhir tahun fiskal yang jatuh pada Maret 2018 menargetkan penjualan alat berat sebanyak 1.300 unit. Pada tahun depan perseroan menargetkan penjualan tumbuh 15% atau sebanyak 1.495 unit. Selain menjual unit alat berat baru, perseroan juga mengembangkan layanan servis dan penjualan komponen (sparepart). Bisnis komponen secara margin lebih tinggi.
PPRO Optimis Laba Tumbuh 21% Tahun Ini
PT PP Properti Tbk (PPRO) optimistis mampu membukukan laba bersih senilai Rp440 miliar, atau tumbuh 21% sepanjang tahun ini. Aktivitas belanja modal selama 2017 turut mendorong pencapaian target pendapatan usaha hingga mencapai angka sekitar Rp2,7 triliun atau naik 26% dari pencapaian 2016 sebesar Rp2,1 triliun. PPRO optimistis memperoleh laba bersih sekitar Rp 440 miliar pada 2017, tumbuh 21% dari tahun sebelumnya. Dorongan terhadap laba perseroan juga berasal dari marketing sales yang ditargetkan tumbuh 21% secara tahunan menjadi Rp3 triliun pada 2017. Kontribusi terbesar atas pencapaian pemasaran pada 2017, antara lain proyek Grand Kamala Lagoon sebesar 24%, Grand Shamaya Surabaya 18%, Alton Semarang 11%, Evenciio Depok 10%, Begawan Malang 9%, serta kontribusi dari beberapa proyek real estat dan komersial lainnya.
ANTM Beri Pinjaman USD51,12 Juta Pada Anak Usaha
PT Antam (Persero) Tbk (ANTM) memberikan pinjaman senilai USD51,12 juta atau setara Rp680,92 miliar kepada anak usaha perseroan, PT Indonesia Chemical Alumina (ICA). Dukungan finansial itu diberikan oleh ANTM selaku pemegang saham karena pertimbangan masih adanya tantangan dalam hal pengoperasian pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan. Perseroan akan memberikan dukungan finansial selaku pemegang saham kepada afiliasi perseroan yakni ICA sebesar maksimal pinjaman ICA kepada kreditur yang akan jatuh tempo di Desember 2017 sampai dengan Desember 2020 dimana jumlah drawdown terhadap dukungan finansial akan bergantung pada kinerja operasional dan finansial ICA.
INKP Terbitkan MTN Rp450 Miliar
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) pada 15 Desember 2017 telah melakukan penandatanganan Perjanjian Penerbitan Medium Term Notes (MTN) II Tahun 2017 senilai Rp450 miliar. MTN ini berjangka waktu 2 tahun dengan tingkat suku bunga tetap 10,25%. Sinarmas Sekuritas perusahaan terafiliasi menjadi arranger dan Bank BNI bertindak sebagai agen pemantau. MTN tersebut akan dipergunakan untuk modal kerja, belanja modal dan refinancing hutang perseroan.
DEWA Targetkan Produksi Batu Bara Tumbuh 74%
PT Dharma Henwa Tbk (DEWA) menargetkan produksi batubara meningkat signifikan di tahun depan menjadi 22,3 juta ton atau naik 74% dari total produksi tahun ini yang diperkirakan 12,8 juta ton. Faktor penyebab kenaikan produksi signifikan tersebut karena adanya permintaan dari klien PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia. Selain itu perseroan juga meraih modal kerja USD12,9 juta guna meningkatkan kapasitas produksi di proyek batubara Satui. Pada tahun depan, perseroan memperkirakan pendapatan akan naik 71% menjadi USD406,6 juta dan laba kotor diperkirakan naik 18% menjadi USD38,4 juta. Belanja modal tahun depan meningkat 561% menjadi USD93,8 juta dibanding tahun ini yang sebesar USD14,18 juta.
ADHI Targetkan Penjualan Properti TOD Tahun Depan Rp3,3 Triliun
PT Adhi Karya (Persero) Tbk menargetkan penjualan properti berbasis Transit Oriented Development (TOD) yang terintegrasi dengan stasiun Light Rail Transit (LRT) Jabodebek pada tahun depan sebesar Rp 3,3 triliun. Target ini meningkat 250% dari target tahun ini sebesar Rp 1,3 triliun. ADHI akan membangun sejumlah TOD lagi tahun depan, setelah membangun 5 TOD tahun ini, di antaranya di Cibubur dan Cawang.
Stock Pick
ICBP
Pada perdagangan kemarin saham ICBP kembali ditutup menguat di level 8925. Pergerakan saham ICBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 8825-9025.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 9025
AKRA
Pada perdagangan kemarin saham AKRA kembali ditutup menguat pada level 6050. Pergerakan AKRA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 5950-6125.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 6125
ADHI
Pada perdagangan kemarin saham ADHI menguat ditutup di 1900. Pergerakan saham ADHI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1880-1920.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 1920
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNi menguat ditutup di 9525. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 9425-9625.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 9625
JSMR
Pada perdagangan kemarin saham JSMR kembali ditutup menguat di level 6200. Pergerakan saham JSMR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 6125-6300.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 6300
KLBF
Pada perdagangan kemarin saham KLBF menguat ditutup di 1675. Pergerakan saham KLBF selanjutnya diperkirakan pada kisaran 1655-1695.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 1695
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 3470. Pergerakan BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3430-3510.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3510
WSBP
Pada perdagangan kemarin saham WSBP kembali ditutup menguat di level 382. Pergerakan saham WSBP selanjutnya diperkirakan pada kisaran 380-386.
Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 386
Disclaimer:
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas Indonesia. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas Indonesia and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas Indonesia, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas Indonesia 2017
Published on 2017-12-21 08:12:31 (GMT +7)