15 Sept
Market Hari ini
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 14 September 2017 ditutup menguat 0,11% pada level 5852. Sektor perkebunan mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp 163,2 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix dimana indeks Dow Jones ditutup pada level tertinggi baru sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite melemah. Penguatan indeks Dow Jones terutama dikontribusikan oleh kenaikan saham Boeing. Pelemahan indeks S&P500 akibat kekhawatiran investor akan laju inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan sehingga meningkatkan potensi kenaikan suku bunga The Fed. Laju inflasi AS pada bulan Agustus meningkat 0,4%, yang merupakan kenaikan tertinggi dalam tujuh bulan terakhir. Data inflasi Agustus tersebut lebih tinggi dari estimasi yang sebesar 0,3% dan dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,1%. Setelah dirilisnya data inflasi tersebut probabilitas potensi kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Desember meningkat menjadi 50% dari sebelumnya 41,3%. Data initial claims pekan lalu turun menjadi 284 ribu dari 298 ribu. Sementara itu harga minyak mentah berlanjut menguat dipicu oleh proyeksi IEA akan adanya kenaikan permintaan minyak mentah.memproyeksikan permintaan minyak dunia tumbuh menjadi 1,6 juta bpd dari 1,5 juta bpd. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5810 - 5890
News & Analysis
IKBI Akan Bagi Dividen Rp19,07/saham
PT Sumi Indo Kabel Tbk (IKBI) akan membagikan dividen tunai kepada pemegang sahamnya sebesar Rp19,07 per saham atau USD0,00145 (USD1=Rp13.154) pada 12 Oktober 2017 mendatang. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 19 dan 20 September 2017 dan di pasar tunai 25 dan 26 September 2017 dengan DPS hingga 25 September 2017. Dalam RUPS Tahunan disetujui perseroan akan menggunakan laba bersih untuk tahun buku yang berakhir 31 Maret 2017 sejumlah USD4.930.532 untuk dividen tunai sebesar USD1.774.800 dan USD50.000 untuk dana cadangan wasjib dan sisanya USD3.105.732 untuk laba ditahan.
MEDC Tawarkan Obligasi Rp566,5 Miliar
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menawarkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap VI Tahun 2017 dengan jumlah pokok maksimal Rp566.500.000.000 yang merupakan bagian dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan II senilai Rp5.000.000.000.000. Obligasi Tahap VI ini terdiri dari seri A dengan jumlah pokok Rp415.000.000.000 dengan bunga 10,3% per tahun dan jangka waktu 42 bulan. Sedangkan seri B memiliki jumlah pokok Rp151.500.000.000 dengan bunga 10,8% per tahun dengan jangka waktu 60 bulan. Penjamin Pelaksana Emisi PT BCA Sekuritas, PT Samuel Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk dengan wali amanat PT Bank Mega Tbk. Pefindo memberikan peringkat idA+ untuk obligasi ini.
PALM Jual Kepemilikan Dalam Agrisentra Lestari
PT Provident Agro Tbk (PALM) pada 11 September 2017 bersama dengan anak usahanya PT Sarana Investasi Nusantara (SIN) telah melepas kepemilikan saham mereka dalam PT Agrisentra Lestari (ASL), suatu perusahaan yang berkedudukan di Kabupaten Sanggau. Pelepasan itu dilakukan kepada PT Muko Muko Indah Lestari (MMIL) dan Kiki Indriyanto. PALM selaku pemegang 84.750 saham ASL melepas sahamnya kepada MMIL selaku pembeli dan SIN selaku pemegang 25.249 saham juga melepas sahamnya ke MMIL dan 1 saham ke Kiki Indriyanto.
Per Agustus WIKA Bukukan Kontrak Baru Rp30,76 Triliun
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) membukukan kontrak baru sebesar Rp 30,76 triliun hingga akhir Agustus 2017. Kontrak baru ini telah mencapai 71,12% dari target kontrak baru tahun ini sebesar Rp 43,25 triliun. Kontrak baru sampai dengan Agustus 2017 terdiri dari segmen industri Rp 3,65 tiliun, segmen infrastruktur, gedung dan properti sebesar Rp 20,66 triliun. Segmen energi dan industrial plant berkontribusi Rp 6,45 triliun pada kontrak baru WIKA. Capaian total kontrak WIKA hingga akhir Agustus mencapai Rp 94,07 trilliun atau sebesar 91,72% dari target kontrak dihadapi 2017 sebesar Rp 103,25 trilliun.
CTBN Anggarkan Capex Tahun Depan USD3 Juta
PT Citra Tubindo Tbk (CTBN) menganggarkan belanja modal sebesar USD3 juta pada tahun depan menyusul proyeksi semakin pulihnya industri hulu minyak dan gas bumi. Jumlah alokasi belanja modal tersebut meningkat dari alokasi tahun ini yang hanya sebesar USD850.000. Kendati dana capex yang dialokasikan tersebut belum begitu besar jika dibandingkan belanja capex pada 2014 dan 2015. Pasalnya, pada tahun tersebut, perseroan mengalokasikan capex yang cukup besar untuk replacement mesin dengan yang lebih canggih dan perbaikan kualitas agar ketika pasar membaik maka CTBN sudah siap untuk menangkap peluang.
PNSE Jual Sejumlah Aset Senilai Rp31,91 Miliar
PT Pudjiadi and Sons Tbk (PNSE) telah menjual sejumlahyang berlokasi di Jakarta, Semarang, dan Bali. Aset tersebut berbentuk tanah, ruko, dan ruang perkantoran. Sejumlah aset yang telah dijual yaitu ruang perkantoran yang terletak di Disrict 8 @Senopati senilai Rp 7,41 miliar. PNSE melalui anak usahanya PT Hotel Juwara Warga dan PT Hotel Jayakarta Semarang juga menjual tanah yang berlokasi di Kota Semarang, senilai Rp 16 miliar. PNSE juga menjual duatoko (ruko) di Bali dengan nilai transaksi Rp 8,5 miliar
Stock Pick
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 3140. Pergerakan BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3110-3170.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3170
SCMA
Pada perdagangan kemarin saham SCMA menguat ditutup di 2240. Pergerakan saham SCMA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2210-2270.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2270
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat di level 14825. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 14700-15000. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 15000
AALI
Pada perdagangan kemarin saham AALI menguat ditutup di 15500. Pergerakan saham AALI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 15400-15650.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 15650
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat di level 7250. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7125-7300. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 7325
SMGR
Pada perdagangan kemarin saham SMGR kembali ditutup menguat di level 10500. Pergerakan saham SMGR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 10400-10625. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 10625
SMBR
Pada perdagangan kemarin saham SMBR menguat ditutup di 2880. Pergerakan saham SMBR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2850-2910.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2910
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan Kamis 14 September 2017 ditutup menguat 0,11% pada level 5852. Sektor perkebunan mengalami kenaikan terbesar. Investor asing net sell Rp 163,2 miliar. Indeks di bursa Wall Street ditutup mix dimana indeks Dow Jones ditutup pada level tertinggi baru sedangkan indeks S&P500 dan Nasdaq Composite melemah. Penguatan indeks Dow Jones terutama dikontribusikan oleh kenaikan saham Boeing. Pelemahan indeks S&P500 akibat kekhawatiran investor akan laju inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan sehingga meningkatkan potensi kenaikan suku bunga The Fed. Laju inflasi AS pada bulan Agustus meningkat 0,4%, yang merupakan kenaikan tertinggi dalam tujuh bulan terakhir. Data inflasi Agustus tersebut lebih tinggi dari estimasi yang sebesar 0,3% dan dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,1%. Setelah dirilisnya data inflasi tersebut probabilitas potensi kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Desember meningkat menjadi 50% dari sebelumnya 41,3%. Data initial claims pekan lalu turun menjadi 284 ribu dari 298 ribu. Sementara itu harga minyak mentah berlanjut menguat dipicu oleh proyeksi IEA akan adanya kenaikan permintaan minyak mentah.memproyeksikan permintaan minyak dunia tumbuh menjadi 1,6 juta bpd dari 1,5 juta bpd. Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed. IHSG bergerak pada kisaran level 5810 - 5890
News & Analysis
IKBI Akan Bagi Dividen Rp19,07/saham
PT Sumi Indo Kabel Tbk (IKBI) akan membagikan dividen tunai kepada pemegang sahamnya sebesar Rp19,07 per saham atau USD0,00145 (USD1=Rp13.154) pada 12 Oktober 2017 mendatang. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 19 dan 20 September 2017 dan di pasar tunai 25 dan 26 September 2017 dengan DPS hingga 25 September 2017. Dalam RUPS Tahunan disetujui perseroan akan menggunakan laba bersih untuk tahun buku yang berakhir 31 Maret 2017 sejumlah USD4.930.532 untuk dividen tunai sebesar USD1.774.800 dan USD50.000 untuk dana cadangan wasjib dan sisanya USD3.105.732 untuk laba ditahan.
MEDC Tawarkan Obligasi Rp566,5 Miliar
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menawarkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap VI Tahun 2017 dengan jumlah pokok maksimal Rp566.500.000.000 yang merupakan bagian dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan II senilai Rp5.000.000.000.000. Obligasi Tahap VI ini terdiri dari seri A dengan jumlah pokok Rp415.000.000.000 dengan bunga 10,3% per tahun dan jangka waktu 42 bulan. Sedangkan seri B memiliki jumlah pokok Rp151.500.000.000 dengan bunga 10,8% per tahun dengan jangka waktu 60 bulan. Penjamin Pelaksana Emisi PT BCA Sekuritas, PT Samuel Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk dengan wali amanat PT Bank Mega Tbk. Pefindo memberikan peringkat idA+ untuk obligasi ini.
PALM Jual Kepemilikan Dalam Agrisentra Lestari
PT Provident Agro Tbk (PALM) pada 11 September 2017 bersama dengan anak usahanya PT Sarana Investasi Nusantara (SIN) telah melepas kepemilikan saham mereka dalam PT Agrisentra Lestari (ASL), suatu perusahaan yang berkedudukan di Kabupaten Sanggau. Pelepasan itu dilakukan kepada PT Muko Muko Indah Lestari (MMIL) dan Kiki Indriyanto. PALM selaku pemegang 84.750 saham ASL melepas sahamnya kepada MMIL selaku pembeli dan SIN selaku pemegang 25.249 saham juga melepas sahamnya ke MMIL dan 1 saham ke Kiki Indriyanto.
Per Agustus WIKA Bukukan Kontrak Baru Rp30,76 Triliun
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) membukukan kontrak baru sebesar Rp 30,76 triliun hingga akhir Agustus 2017. Kontrak baru ini telah mencapai 71,12% dari target kontrak baru tahun ini sebesar Rp 43,25 triliun. Kontrak baru sampai dengan Agustus 2017 terdiri dari segmen industri Rp 3,65 tiliun, segmen infrastruktur, gedung dan properti sebesar Rp 20,66 triliun. Segmen energi dan industrial plant berkontribusi Rp 6,45 triliun pada kontrak baru WIKA. Capaian total kontrak WIKA hingga akhir Agustus mencapai Rp 94,07 trilliun atau sebesar 91,72% dari target kontrak dihadapi 2017 sebesar Rp 103,25 trilliun.
CTBN Anggarkan Capex Tahun Depan USD3 Juta
PT Citra Tubindo Tbk (CTBN) menganggarkan belanja modal sebesar USD3 juta pada tahun depan menyusul proyeksi semakin pulihnya industri hulu minyak dan gas bumi. Jumlah alokasi belanja modal tersebut meningkat dari alokasi tahun ini yang hanya sebesar USD850.000. Kendati dana capex yang dialokasikan tersebut belum begitu besar jika dibandingkan belanja capex pada 2014 dan 2015. Pasalnya, pada tahun tersebut, perseroan mengalokasikan capex yang cukup besar untuk replacement mesin dengan yang lebih canggih dan perbaikan kualitas agar ketika pasar membaik maka CTBN sudah siap untuk menangkap peluang.
PNSE Jual Sejumlah Aset Senilai Rp31,91 Miliar
PT Pudjiadi and Sons Tbk (PNSE) telah menjual sejumlahyang berlokasi di Jakarta, Semarang, dan Bali. Aset tersebut berbentuk tanah, ruko, dan ruang perkantoran. Sejumlah aset yang telah dijual yaitu ruang perkantoran yang terletak di Disrict 8 @Senopati senilai Rp 7,41 miliar. PNSE melalui anak usahanya PT Hotel Juwara Warga dan PT Hotel Jayakarta Semarang juga menjual tanah yang berlokasi di Kota Semarang, senilai Rp 16 miliar. PNSE juga menjual duatoko (ruko) di Bali dengan nilai transaksi Rp 8,5 miliar
Stock Pick
BBTN
Pada perdagangan kemarin saham BBTN kembali ditutup menguat pada level 3140. Pergerakan BBTN selanjutnya diperkirakan pada kisaran 3110-3170.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak menembus level resisten pada 3170
SCMA
Pada perdagangan kemarin saham SCMA menguat ditutup di 2240. Pergerakan saham SCMA selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2210-2270.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2270
BBRI
Pada perdagangan kemarin saham BBRI kembali ditutup menguat di level 14825. Pergerakan saham BBRI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 14700-15000. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 15000
AALI
Pada perdagangan kemarin saham AALI menguat ditutup di 15500. Pergerakan saham AALI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 15400-15650.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 15650
BBNI
Pada perdagangan kemarin saham BBNI kembali ditutup menguat di level 7250. Pergerakan saham BBNI selanjutnya diperkirakan pada kisaran 7125-7300. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 7325
SMGR
Pada perdagangan kemarin saham SMGR kembali ditutup menguat di level 10500. Pergerakan saham SMGR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 10400-10625. Rekomendasi Sell on Strength apabila tidak berhasil melewati level resisten di level harga 10625
SMBR
Pada perdagangan kemarin saham SMBR menguat ditutup di 2880. Pergerakan saham SMBR selanjutnya diperkirakan pada kisaran 2850-2910.
Rekomendasi Sell on Strength jika tidak melewati level resisten 2910
Disclaimer :
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Waterfront Sekuritas. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT Waterfront Sekuritas and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied), its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither PT Waterfront Sekuritas, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, comissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Waterfront Sekuritas 2017
Published on 2017-09-15 07:34:38 (GMT +7)